Dengan mengandalkan kepemimpinan yang kuat, persatuan nasional, dan kemampuan pertahanan yang tinggi, Iran mampu memaksa rezim Zionis dan para pendukungnya untuk menghentikan perang, sebuah isu yang telah berdampak luas pada dunia dan bahkan mengejutkan kaum Zionis sendiri.
Menurut laporan Pars Today mengutip Mehr, Mayor Jenderal Tamir Hayman, Komandan Pasukan Cadangan Militer Israel mengakui dalam sebuah wawancara dengan televisi Channel 12 milik rezim Zionis, Yang menarik perhatian saya terhadap Iran adalah kemauan rakyat negara ini. Orang Iran adalah bangsa yang akan berjuang sampai akhir.
Ia menambahkan, Saya tidak melihat orang Iran mundur. Mereka dengan cepat memilih komandan baru.
Pada hari Minggu (29/06/2025), hasil survei yang diterbitkan oleh surat kabar Ma'ariv dan Israel HaYom menunjukkan bahwa hampir 50 persen peserta percaya bahwa Tel Aviv belum mencapai kemenangan nyata melawan Iran.
Kebangkitan Jiwa Patriot Bangsa Iran Melawan Kebodohan Zionis
Sehubungan dengan hal ini, Hujjatul Islam Wal Muslimin Abdullah Haji Sadeghi, Wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Korps Garda Revolusi Islam, pada hari Minggu (29/06/2025) menegaskan bahwa buah dari kebodohan rezim Zionis dalam menyerang Iran adalah kebangkitan jiwa patriot Iran.
Sadeghi mengatakan, Bangsa Iran hari ini telah menunjukkan kemarahan suci yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Oleh karena itu, saya menganggap situasi bangsa Iran sebagai semacam mukjizat ilahi yang telah dianugerahkan kepada bangsa Iran melalui berkah syuhada, yang masing-masing merupakan tokoh unik dalam sejarah Iran.
Persatuan nasional Iran, senjata mengejutkan melawan agresi musuh
Di sisi lain, seorang peneliti Lebanon mengatakan, Sikap bersatu rakyat Iran dalam mendukung negaranya sejak awal serangan agresif Israel-Amerika memperkuat Iran dalam pertempuran ini.
Zakaria Hamoudan, Direktur Institut Riset dan Statistik Nasional Lebanon juga menyinggung agresi rezim Zionis terhadap wilayah Iran dengan dukugan para pendukungnya.
Menurutnya, Persatuan nasional di Iran setelah serangan dan agresi terhadap wilayah negara ini mengejutkan semua orang. Terutama karena banyak yang meramalkan bahwa pengkhianatan atau konflik internal akan terjadi di Iran yang akan mengancam stabilitas rezim, tetapi ini tidak pernah terjadi.
Ia menekankan bahwa keteguhan hati rakyat Iran dalam perang ini merupakan bagian penting dari persatuan nasional yang memperkuat Iran dalam pertempuran ini.
Financial Times: Serangan Israel menyatukan bangsa Iran
Majalah Inggris Financial Times juga menulis dalam sebuah artikel bahwa serangan rezim Zionis terhadap Iran menyebabkan banyak penentang Iran menghentikan kritik mereka terhadap negaranya dalam menghadapi ancaman yang telah membahayakan negara.
Majalah ini menulis bahwa setelah serangan tersebut, rasa persatuan baru terbentuk di antara para pengamat dan aktivis politik di dalam dan luar Iran, dan persatuan ini terjadi dalam situasi di mana Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis, menyerukan bangsa Iran untuk mengambil tindakan terhadap Republik Islam, tetapi bahkan penentang paling keras pemerintahan Iran mengesampingkan kritik mereka.(sl)
Your Comment